Binjai – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Binjai memanggil dan memeriksa 11 Kepala Organisasi Perangkat Darah Pemerintah Kota Binjai terkait dugaan netralitas Aparatus Negeri Sipil (ASN), Senin (9/9/2024) .
Sebelas Kepala OPD di Pemko Binjai yang diduga terlibat adalah, Sekretaris Daerah Pemko Binjai Irwansyah, Dr Sugianto (Kadis Kesehatan), Asri Dalimunthe (Kabag Kesra), Iwan Setiawan (Kadispora), Rusdianto (Kesbang Polinmas), Fauzi (Kepala BKD), Hamdani Hasibuan (Kadis Perindag), Angga Hilman (Camat Binjai Utara), Fauzi (Camat Binjai Selatan), Fazar (Camat Binjai Timur), dan M Safrizal Nur (Lurah Pekan Binjai).
Dari pantauan awak media, tampak 11 OPD memasuki kantor Bawaslu Kota Binjai dan pemeriksaan dilakukan satu persatu dilantai ll dan pemeriksaan hanya berlangsung 15 menit untuk setiap OPD Pemko Binjai.
Ketua Bawaslu Kota Binjai Habibi mengatakan pemanggilan ini merupakan tindak lanjut dari laporan terkait dugaan keterlibatan 11 nama OPD yang diduga terlibat dalam dugaan pelanggaran netralutas.
“Hadirnya ASN Pemko Binjai dalam pengambilan formulir ke Partai Politik dan beberapa kegiatan salah satu calon Wali Kota Binjai di pendopo Umar Baki Binjai,” kata Habibi kepada awak media.
Sampai saat ini Bawaslu Kota Binjai hanya diperintahkan untuk melakukan investigasi terkait keterlibatan 11 ASN Kepala OPD Pemko Binjai. Untuk hasil pemeriksaan ini akan diberitahukan dua hari kedepan.
“Kami proses pemanggilan terkait dugaan kehadiran ASN dalam pengambilan formulir pak Amir di salah satu partai politik. Jadi dihari yang sama sewaktu acara itu para ASN memang hadir memakai baju putih karena baru usai menghadiri acara manasik haji. Untuk sementara kehadiran ASN tanpa ada di koordinir. Jika ada pelanggaran nanti akan kita laporkan kembali ke KASN pusat,” jelas Habibi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemko Binjai, Irwansyah Nasution usai menjalani pemeriksaan kepada awak media mengatakan pemanggilan yang dilakukan Bawaslu kota Binjai untuk mengklarifikasi terkait kehadiran para ASN yang sewaktu itu ada dan mendampingi pak Amir mengambil formulir di salah satu parpol.
“Diwaktu yang sama kami baru usai menghadiri acara manasik haji di pendopo jadi pakaian yang kami pakai baju putih. Jadi ada dugaan keberpihakan. Padahal, tidak ada keterlibatan hanya saja sewaktu itu kami memakai baju putih ikut hadir dalam kegiatan tersebut,” ungkap Sekda Pemko Binjai. (dyt).