Sumatera Utara – Paska banjir di Kabupaten Langkat, sebahagian besar aktivitas di daerah terdampak masih lesu. Bantuan logistik bagi masyarkat, dikabarkan belum tersebar secara merata. Hal ini pun menjadi perhatian serius berbagai kalangan.
@klasberita.net Bantuan Tak Kunjung Datang, Alfamart Dijarah Warga Langkat – Bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Tanjung Pura tak kunjung datang. Warga yang kelaparan menjarah toko ritel moderen Alfmart di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat, Sabru (29/11/2025) siang. Dari video yang beredar, warga kesulitan mencari bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya. Uang yang mereka punya pun tak berarti, karena aktivitas perdagangan lumpuh total. Empat hari menanti, bantuan dari pemerintah tak kunjung datang. Alhasil, dengan inisiatif yang juga tak dibenarkan, warga meringsek masuk ke toko ritek tersebut dan menjarah barang-barang. Tak hanya Alfamart, ritel moderen lainnya seperti Alfamidi dan Indomaret di sana juga jadi sasaran penjarahan warga. #Banjir #Tanjungpura #Indomaret #Alfamart #Langkat
Pimpinan DPRD Sumut Ricky Anthony sangat menyayangkan hal tersebut. Wawrga di Kabupaten Langkat yang kelaparan di pedalaman desa, maasih banyak yang belum tersentuh bantuan pemerintah.
Politisi muda dari Partai NasDem ini memohon, agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk bergerak cepat. Bahan pangan semestinya secara masif digelontorkan ke pedalaman desa terdampak.

“Akses terputus, sinyal seluler mati, listrik padam. Kelaparan melanda dimana-mana. Bayi, anakl-anak dan lansia sangat kita khawatirkan keselamatannya. Ini harus segera kita tangani,” tutur wakil rakyat yang biasa disapa RA ini.
Anggaran Negara
Tak hanya itu, RA menambahkan, bantuan logistik dari para relawan perorangan atau komunitas, tentunya memiliki batas. Hal ini juga tidak mungkin bisa menjangkau ke seluruh desa, terlebih lokasi yang terisolir.

“Bantuan dari pribadi perorangan atau komunitas, tentunya memiliki batas dan gak mungkin menjangkau semua desa. Maka, bantuan dari pemerintah dari anggaran negara sangat diharapkan. Toh itu juga uang milik rakyat. Saat ini warga sangat butuh itu. Ayo gelontorkan sebesar-besarnya untuk rakyat,” tegas RA.
Diinformasikan, beberapa lokasi yang sebelumnya terendam, kini sudah megalami penurunan debit air. Seperti beberapa titik di Kecamatan Hinai, Kecamatan Tanjung pura di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Desa Paya Perupuk, dan Desa Pematang Tengah.
Selain itu, di Kecamatan Gebang, Desa Air Hitam, Kecamatan Babalan, Desa Securai, Kecamatan Sei Lepan, Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Brandan Barat, Pangkalan Susu, Secanggang, Stabat, Binjai, Padang Tualang, Batang Serangan, Sawit Seberang dan terakhir Kecamatan Besitang, air juga sudah mulai surut.

Warga Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan mengalami krisis air bersih beberapa hari. Bahan pangan pun diperoleh dari swadaya masyarakat yang terdampak. Mereka saling berbagi untuk memenuhi kebutuhan pangan.
“Sudah 6 hari (banjir), mulai dari hari Rabu kemarin. Semalam ada bantuan pangan masuk, dari relawan-relawan gitu. Kalau bantuan dari pemerintah, baru hari ini lah masuk. Karena memang di sekitar sini semua terkepung air,” kata salah seorang warga yang mengungsi di Masjid At Taqwa. (Ahmad)












