Stabat – Wali murid SMPN 5 Stabat merasa kecewa. Menu makan bergizi gratis (MBG) yang diterima para siswa, terkesan jauh dari porsi idealnya. Untuk seminggu, pelajar di sekolah diberi paket berisi 1 bungkus roti tawar, susu 1 liter dan buah jeruk serta apel masing-masing 2 buah.
“Anak saya kemarin bawa pulang bingkisan MBG yang katanya untuk 1 minggu. Kaget saya liat isinya. Di dalam kemasannya terdapat 1 bungkus roti tawar tanpa selai, susu kemasan 1 liter dan 2 buah jeruk sama apel,” kata Nur’aini, salah seorang wali siswa, Senin (29/12/2025) pagi.
Menurut Nur’aini, porsi MBG per hari untuk setiap siswa semestinya senilai Rp10.000. Jadi, jika porsi MBG dirapel untuk 6 hari, maka sepatutnya paket yang diterima siswa senilai Rp60.000.
Tak hanya soal nilai porsinya, dari kemasan paketnya juga terkesan tak higienis. Bauh jeruk dan apel yang diterima siswa, tidak dipaking dengan baik, alias tidak memiliki wadah yang steril.

“Semestinya, aparat penegak hukum bergeraklah untuk mengusut hal ini. Kalau seperti ini, ada hak-hak anak kami yang dicuri oleh pihak tak bertanggung jawab. Program MBG dari pemerintah, terkesan masih jauh panggang dari api,” ketus Nur’aini bersama wali murid lainnya.
Libur Nasional
Pantauan awak media, wali murid MPN 5 Stabat diarahkan untuk datang ke sekolah. Kehadiran mereka di hari libur nasional ini, hanya untuk mengambil paket MBG. Komposisinya berupa 3 butir telur ayam mentah dan 1 kotak susu berukuran 125 mili liter.
Mereka mengaku, paket MBG itu untuk kebutuhan gizi seminggu kedepan. “Tadi disuruh guru datang ke sekolah. Kami gak belajar, ini kan libur. Cuma ngambil MBG. Ini ada telur 3 dan 1 susu,” tutur salah seorang siswi.
Terkait hal ini, belum ada keterangan dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pantai Gemi selaku penyedia MBG. Awak media belum berhasil melakukan konfirmasi untuk berita yang berimbang.
Diinformasikan, pada tahun 2024 pemerintah telah meluncurkan program MBG. Program ini, pada dasarnya adalah sebuah inisiatif untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada kelompok yang membutuhkan, dengan fokus pada anak-anak dan kelompok rentan lainnya.
MBG sendiri, selaras dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang selama ini telah disosialisasikan secara masif oleh Kemendikdasmen. Implementasinya fokus dengan 5 sehat yang meliputi Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan. (Ahmad)












