Binjai – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Binjai, mulai melakukan sortir dan lipat (Sorlip) surat suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
Kegiatan yang melibatkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda.
“Lokasi pertama di kantor Aula KPU. Untuk lokasi kedua kita gunakan kantor Aula Kementerian Agama (Kemenag),” kata Sekretaris KPU Binjai Syaiful Azhar, Selasa (5/11/2024).
Dalam kegiatan sortir dan lipat surat suara ini, Syaiful Azhar mengaku, pihak KPU Binjai memberdayakan sedikitnya 190 orang masyarakat se Kota Binjai dan dibagi menjadi 19 kelompok.
“Sebelum masuk ke areal penyortiran dan pelipatan surat suara, seluruh yang terlibat ‘Sorlip’ akan dilakukan pemeriksaan badan oleh aparat kepolisian yang berjaga guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Syaiful.
Selain itu, papar Syaiful, setiap kelompok berjumlah 10 orang ini akan dipandu dan diawasi oleh dua orang pengawas guna mengantisipasi kesalahan. Setiap kelompok juga mendapat pengawasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Aparat kepolisian.
“Selain melibatkan pengawasan dari internal KPU. Pelaksanaan ‘Sorlip’ juga mendapat pengawasan dari Basalu dan kepolisian. Dengan pengawasan yang dilakukan, kita berharap semua pelaksanaan akan berjalan dengan baik dan lancar,” terang dia.
Syaiful juga menambahkan, untuk satu lembar kertas surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) pihak KPU memberikan honor Rp. 190. Sementara untuk satu lembar kertas surat suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota (Pilwako) honor yang dikeluarkan Rp. 250. “Kita menargetkan untuk Sorlip ini akan selesai dilaksanakan selama dua hari,” tegas Syaiful.
Disisi lain, dengan kegiatan sortir dan lipat yang digelar KPU membuat beberapa masyarakat yang dilibatkan merasa senang. Karena mereka bisa mendapat uang tambahan untuk membantu perekonomian keluarga.
“Senang lah bang. Kalau bisa setiap hari ada kegiatan sortir dan lipat ini. Soalnya, kami khususnya emak-emak bisa mendapat gaji yang cukup lumayan. Kami hitung-hitung, sehari ini saja kami bisa bergaji Rp. 100 ribuan gitu. Bisalah bantu-bantu suami untuk beli beras di rumah,” tegas Marisawati, salah satu petugas sembari tersenyum sumringah. (dyt).