Binjai – Keluarga almarhum Rifaldi, warga Jl. Sei Mencirim Dusun III, Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, membantah bahwa anaknya meninggal dunia karena over dosis disalah satu tempat hiburan malam (THM) pada 30 Oktober 2025 lalu, seperti yang ramai diberitakan di sejumlah media online dan media sosial.
Bahkan orang tua Rifaldi juga berani memberikan klarifikasi secara resmi yang disertakan dengan tandatangan diatas materai.
Sri Nilam, orang tua dari almarhum Rifaldi, dengan tegas membantah rumor yang beredar di masyarakat yang menyebutkan bahwa anaknya meninggal dunia akibat penyalahgunaan narkoba atau hal-hal negatif lainnya.
“Dengan ini kami menyampaikan klarifikasi bahwa almarhum Rifaldi meninggal dunia karena faktor ajal (sakit/penyakit tertentu sesuai takdir Tuhan Yang Maha Esa), bukan karena penyalahgunaan narkoba atau hal-hal negatif lainnya sebagaimana rumor atau berita yang beredar,” ujar Sri Nilam yng merupakan orang tua Rifladi dalam pernyataan resminya.
Sri Nilam juga menambahkan bahwa almarhum Rifaldi tidak memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba. Ia menjelaskan bahwa anaknya bahkan tidak suka mengonsumsi obat tablet.
“Kalau di rumah dia sakit, kami kasih obat sirup atau disuntik. Tidak pernah mau dikasih makan obat berbentuk pil, jika terpaksa meminum pil maka harus kami giling seperti minum obat anal balita,” tambah sang ibunda dengan nada sedih.
Jadi keluarga Rifaldi bermohon agar siapapun yang sudah memberitakan di media online dan memposting di media sosial bahwa anaknya meninggal karena over dosis, harus segera dihapus, agar arwah anaknya bisa tenang.
Sementara itu, salah seorang saksi mata yang mengantar korban ke Rumah Sakit Djoelham Binjai, Dedi, membenarkan bahwa dia yang telah mengantarkan Rifaldi ke rumah sakit dengan mengendarai sepeda motor pada pukul 03.30 WIB dini hari, setelah dapat informasi terjatuh didekat jembatan.
“Saat itu saya sedang duduk di pos, ada orang yang melintas memberi informasi ada orang jatuh di dekat jembatan. Saya lihat kondisinya sudah terlentang dan terlihat kejang-kejang. Inisiatif saya membawa korban ke Rumah Sakit Djoelham,” jelas Dedi, Minggu (2/11/2025).
Setelah mendapatkan perawatan medis, Rifaldi dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.00 WIB.
Ditempat terpisah, pihak manajemen THM Blue Night yang diduga sebagai lokasi over dosisnya Rifaldi, mengaku tidak mengetahui peristiwa meninggalnya Rifaldi dan hanya mengetahui dari media sosial saja.
“Kami tidak mengetahui peristiwa tersebut, karena tidak ada kejadian apa – apa dilokasi kami, pada malam itu,” ucap salah seorang pria yang ditemui dilokasi THM blue Night tersebut. (dyt).








